
KAI Bahas Inovasi Pelayanan Publik dalam CEO Talks FIA UI
Jakarta, 6 Mei 2025 – Di tengah perkembangan zaman yang semakin cepat, inovasi dalam pelayanan publik menjadi suatu keharusan. Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, mengungkapkan hal ini dalam acara “CEO Talks” yang digelar oleh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) pada 6 Mei 2025. Acara yang diselenggarakan di Auditorium EDISI, Kampus UI Depok ini juga menjadi bagian dari peringatan Dies Natalis ke-10 FIA UI, sekaligus menjadi momen peluncuran buku “Inovasi Organisasi”, yang menggali praktik inovasi terbaik dalam organisasi publik.
Didiek berbagi pengalamannya tentang bagaimana KAI mengelola perubahan dan menggunakan inovasi sebagai bagian dari budaya perusahaan. Ia menegaskan bahwa perusahaan tidak hanya menghadapi perubahan, tetapi memanfaatkan setiap tantangan sebagai peluang untuk berkembang.
“Perubahan bukan pilihan, melainkan keniscayaan. KAI tidak menunggu situasi membaik, tetapi mengambil langkah konkret dengan strategi pelayanan berbasis teknologi dan inovasi yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Selain berbicara tentang filosofi inovasi, Didiek juga memberikan gambaran tentang pencapaian KAI dalam layanan transportasi publik. Ia mencatatkan peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang selama Lebaran 2025, mencapai 4,7 juta penumpang, lebih tinggi dari 4,4 juta penumpang pada tahun sebelumnya. Di sisi lain, kualitas pelayanan juga tercatat sangat baik dengan Customer Satisfaction Index yang mencapai skor 4,50, yang lebih tinggi dibandingkan moda transportasi lainnya seperti bus (3,90), shuttle (4,03), dan pesawat (4,28).
Selain pada aspek layanan, KAI juga fokus pada inovasi dalam pengelolaan sumber daya manusia dan infrastruktur. Dengan lebih dari 35.000 pegawai dan jaringan lebih dari 6.000 km rel, KAI terus berinovasi dalam pengelolaan sarana transportasi, yang mencakup 466 lokomotif, 1.781 kereta penumpang, serta 7.604 gerbong barang untuk mendukung kelancaran operasional.
KAI juga mendapat pengakuan internasional berkat komitmennya terhadap keberlanjutan. Perusahaan meraih skor ESG sebesar 41 dari S&P Global, yang menempatkan KAI dalam 20% teratas sektor transportasi dan infrastruktur global. Penghargaan Best CSR Award 2025 juga menjadi bukti nyata kontribusi perusahaan terhadap pembangunan sosial dan lingkungan.
Acara ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. Martani Huseini, Guru Besar Ilmu Administrasi Niaga FIA UI, yang bertindak sebagai discussant, serta dimoderatori oleh Dr. Eko Sakapurnama, S.Psi, MBA, Ketua Program Pascasarjana FIA UI. Diskusi yang berlangsung mencerminkan pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan dunia praktis dalam mendalami inovasi dalam pelayanan publik.
Menutup diskusi, Didiek mengingatkan bahwa kepemimpinan inovatif memerlukan visi jangka panjang dan keberanian untuk berpikir di luar kebiasaan.
“Inovasi harus dibangun di atas pemahaman mendalam terhadap kebutuhan masyarakat dan bahwa kolaborasi lintas disiplin adalah fondasi pelayanan publik yang relevan dan manusiawi di masa kini. KAI, melalui komitmen pelayanan yang adaptif dan penuh tanggung jawab, terus berusaha membangun kepercayaan public bukan hanya lewat apa yang dilakukan, tetapi juga lewat cara melakukannya: transparan, akuntabel, dan berpihak pada masa depan,” tutup Didiek.
Didiek juga menekankan bahwa kisah sukses KAI dalam menghadapi perubahan dan tantangan di sektor transportasi publik ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi publik lainnya untuk tetap relevan dan unggul dengan pengelolaan yang terbuka dan berani berinovasi. (Redaksi)